10 Februari 2014

Renungan dan Motivasi Berhenti Merokok

Pada umumnya, teman-teman yang ane ajak untuk berhenti merokok dapat memahami detail dampak-dampak negatif sebagaimana yang sebagian ane tulis pada poin 2 di atas. Namun terkadang susahnya menyadarkan seorang yang sudah kecanduan rokok adalah mereka terus mencari pembenaran-pembenaran yang terkadang memakai alasan-alasan yang irasional dan bahkan konyol jika dinalar akal sehat yang kadang jadi debat kusir.

Nah 'jurus pamungkas' yang sering ane dengar sebagai alasan atau pembelaan paling akhir adalah ucapan: "Kambing aja kagak ngerokok mati! Manusia ngerokok atau gak ngerokok kalau waktunya mati ya mati!" Nah kalau sudah masuk sesi tema perkambingan mode total defenseini yang musti sabar buat menjelaskannya.


Bismillah. Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam: “Allah telah menulis takdir-takdir seluruh makhluk (pada kitab lauh mahfudz) 50.000 tahun sebelum menciptakan langit dan bumi.” [HR. Al-Imam Muslim dari shahabat Abdullah ibn Amr ibn Al-Ash radhiyallahu 'anhu].Kematian itu fixed gan, tidak dapat dimajukan atau dimundurkan seharipun. Hanya Allah Ta'ala yang mengetahui kapan tibanya ajal kita. Wallahu a'lam bishawab.

Semisal seorang yang bernama Bambang telah Allah tuliskan takdirnya di dalam kitab Lauh Mahfudz bahwasanya kematiannya adalah pada usia 60 tahun, ingat ini adalah permisalan (sebagaimana Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam menjelaskan bahwa rata-rata usia umatnya adalah 60-an tahun). Namun diusia remaja Bambang menghabiskan hidupnya dengan perbuatan-perbuatan yang merusak tubuhnya yang mana telah Allah karuniakan kondisi yang sehat dan sempurna. Bambang tak pernah lepas dari yang namanya rokok dan juga punya kegemaran minum miras. Nah akibat dia merusak tubuhnya dengan zat-zat yang penuh mudharat seperti rokok dan miras, akhirnya tubuhnya mulai sakit-sakitan diusia 40-an tahun. Bambang akhirnya tak bekerja.

Diusia 45 tahun dokter memvonis Bambang terkena sakit paru-paru akibat kebiasaan merokok. Lalu diusia 50 tahun ginjalnya ikut bermasalah, karena kebiasaannya minum miras. Dua penyakit tersebut menguras habis harta bendanya. Awalnya motor yang dijual, kemudian mobil, lalu rumah ketika penyakitnya menjadi komplikasi. Karena kondisinya Bambang otomatis tak mampu bekerja, akhirnya istrinya lah yang jadi tulang punggung keluarga. Anaknya pun tak bisa kuliah karena semua harta habis untuk berobat. Kehidupan keluarganya kacau balau.


Bambang depresi berat, tak kuat melihat keluarganya ikut menderita karenanya. Tak kuat dengan semuanya itu, Bambang pun berpikir untuk bunuh diri saja agar tidak terus membebani keluarga. Apalah daya, Allah telah menakdirkan usianya meninggal pada usia 60 tahun. Beberapa kali dia mencoba bunuh diri, namun selalu gagal, karena memang belum waktunya dia meninggal. Hingga akhirnya di usia 60 tahun dia menghembuskan nafas terakhir. Bayangkan karena dia tidak bisa menjaga mensyukuri nikmat dari Allah, selama 20 tahun di akhir sisa hidupnya ia merasakan penderitaan yang hebat. Begitu pula keluarganya ikut merasakan penderitaan yang ada. Apa yang dia tanam diusia muda berupa mudharat, akhirnya dia tuai diusia tua berupa penderitaan.

Teman dan tetangga Bambang yang namanya Joko, juga meninggal diusia 60 tahun. Namun dia menyadari akan nikmat karunia dari Allah berupa tubuh yang sehat, maka dia berusaha menjaganya dengan baik. Joko ikhtiar dalam bentuk olah raga rutin dan menjauhi rokok apalagi bahaya miras. Dan Allah Ta'ala telah berjanji akan menambahkan nikmat bagi mereka yang pandai bersyukur. Sama-sama meninggal di usia 60 tahun, namun Joko meninggal dalam kondisi sehat dan mewariskan banyak manfaat dan kebaikan untuk keluarganya. Indah!

Sponsor

Posting Komentar

 
BERITA SEHAT © 2015 - Designed by Templateism.com