24 Oktober 2015



Jika Anda pernah kesulitan menghentikan diri dari makan terlalu banyak biskuit Oreo mungkin Anda tidak salah - sebuah studi perguruan tinggi terbaru mengatakan bahwa biskuit Oreo menimbulkan efek kecanduan yang sama dengan kokain.

Penelitian oleh di Connecticut College menemukan bahwa ketika tikus memakan Oreo mereka membentuk sebuah asosiasi yang sama kuat dengan biskuit tersebut, sama seperti ketika tikus lainnya yang disuntik dengan kokain atau morfin.

Selain itu, peneliti menemukan memakan biskuit ini akan mengaktifkan lebih banyak neuron dalam otak tikus yang berfungsi sebagai pusat kesenangan dibandingkan dengan narkoba.

"Penelitian kami mendukung teori bahwa makanan tinggi lemak / tinggi gula merangsang otak dengan cara yang sama seperti yang dilakukan narkoba," kata Profesor Neuroscience Joseph Schroeder dalam siaran pers sekolah. "Ini mungkin menjelaskan mengapa beberapa orang tidak bisa menolak makanan ini meskipun fakta bahwa mereka tahu dampak buruk dari makanan tersebut bagi mereka."

Mahasiswa di balik penelitian mengatakan ia ingin mengeksplorasi bagaimana makanan dengan kadar lemak dan gula tinggi berkontribusi pada obesitas masyarakat berpenghasilan rendah.

"Meskipun kita mengaitkan bahaya kesehatan yang signifikan dalam mengambil obat-obatan seperti kokain dan morfin, makanan tinggi lemak / tinggi gula dapat hadir bahkan lebih bahaya karena aksesibilitas dan keterjangkauan mereka," kata Jamie Honohun.

Sumber : http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/10/biskuit-oreo-timbulkan-efek-yang-sama-dengan-kokain

Terungkap, Biskuit Oreo Timbulkan Efek yang Sama dengan Kokain

5 Oktober 2015

Nah bagi perokok sebaiknya merenungin= bacaan kali ini, Biasanya sebatang rokok akan habis dalam 10 kali hisapan atau sekira 5 menit. Hanya 5 menit, tapi menit-menit penuh malapetaka bagi organ-organ tubuh Anda.

Sebatang rokok yang diisap seseorang akan habis dalam 10 embusan dan dalam waktu lima menit. Akan tetapi, dalam tempo sesingkat itu ada 4.000 jenis zat kimia yang merasuki organ-organ tubuh. Lihat reaksi apa yang terjadi ketika kita merokok.



10 Detik Pertama
Pada isapan pertama, asap rokok akan masuk ke mulut dan meninggalkan lapisan cokelat tipis di gigi. Gas bersifat toksik seperti formalin dan amonia yang terhirup akan membuat sistem imun menjadi waspada sehingga terjadi inflamasi. Begitu memasuki tenggorokan, asap rokok akan melambatkan cilia, alat penyapu kecil yang bertugas untuk membersihkan sistem pernapasan dari partikel berbahaya. Sementara itu, nikotin yang naik ke udara langsung masuk ke pembuluh darah melalui jutaan kapiler di dalam paru-paru. Ketika nikotin memasuki kelenjar adrenal, tubuh akan merasakan sentakan energi yang memicu pengeluaran adrenalin sehingga tekanan darah dan detak jantung meningkat.

Akibatnya, jantung kesulitan untuk mengendur di antara detak jantung sehingga risiko untuk terkena stroke pun meningkat. Pada saat yang sama, karbon monoksida dari asap rokok akan mulai menumpuk di dalam darah sehingga kemampuan tubuh untuk mengirimkan oksigen ke organ vital berkurang. Melalui peredaran darah, nikotin memasuki otak dan direspons sel saraf tertentu dengan cara pelepasan secara deras neurotransmiter dopamin yang memberikan perasaan enak. Ini sebabnya merokok menimbulkan rasa ketagihan.

Setelah 5 Menit
Setelah level dopamin kembali normal, tubuh menginginkan perasaan high lagi meski kita tidak menyadarinya. Bila kita sering memuaskan keinginan tersebut, otak akan terbiasa dan mulai muncul rasa ketagihan. Akibatnya, akan sulit bagi Anda untuk berhenti merokok. Meski rokok Anda sudah dimatikan, di dalam tubuh masih menumpuk kandungan beracun untuk 6-8 jam ke depan

Nikotin dan karbon monoksida dalam rokok akan meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, sehingga merusak jantung dan pembuluh darah. Hal ini merupakan faktor risiko terjadinya serangan jantung dan stroke. Aliran darah melambat, menghalangi pasokan oksigen ke kaki dan tangan dan membuat seseorang rentan terhadap risiko terjadinya tromboflebitis (peradangan dan pembekuan dalam pembuluh darah, paling sering terjadi didaerah kaki dan lengan). Apabila tidak diobati, banyak perokok berakhir dengan kaki yang harus diamputasi.

Seorang perokok biasanya menghirup secara dalam-dalam dan menahan asap dalam jangka waktu yang lama dalam paru-paru mereka sehingga menyebabkan tar akan berada lebih dalam di paru. Karbonmonoksida akan mengganggu peredaran oksigen dalam otot, otak dan jaringan tubuh sehingga membuat jantung bekerja lebih keras. Seiring dengan waktu saluran pernapasan akan membengkak dan membuat aliran udara ke paru-paru menjadi lebih rendah.

Menjadi perokok aktif atau perokok pasif untuk jangka panjang dapat menimbulkan bahaya serius pada jantung Anda. Tekanan darah melonjak dan jantung harus bekerja lebih keras setiap hari.

Kolesterol menyebabkan penyempitan dan pengerasan pembuluh darah, dan kemudian mencegah aliran oksigen ke jantung dan seluruh tubuh. Oleh karena itu, jantung akan bekerja sangat ekstra hingga dapat menyebabkan serangan jantung.

Sebarkanlah artikel ini jika kamu rasa ini bermanfaat.

Beginilah Proses Kejam Rokok Hingga Menghancurkan Tubuhmu

 
BERITA SEHAT © 2015 - Designed by Templateism.com