10 Februari 2014

Berbagai Motivasi Tambahan Untuk Berhenti Merokok

Agan akan menjadi panutan yang baik untuk anak, keluarga dan lingkungan

Dari keluarga hingga teman-teman agan akan bangga kepada agan. Dan ketika agan bisa berhenti merokok,
itu akan menjadi motivasi bagi perokok lainnya untuk berhenti, karena agan membuktikan bahwa agan bisa! Kebanyakan para anak dan remaja yang merokok rata-rata disebabkan karena orang tuanya juga merokok.


Agan dapat hidup lebih sehat, begitu pula keluarga dan lingkungan agan

Lebih banyak hal positif yang dapat agan lakukan dalam kondisi tubuh yang sehat. Agan juga mampu lebih banyak berolah raga lebih banyak untuk meningkatkan kualitas kesehatan. Agan juga berhenti 'meracuni' keluarga dan orang-orang sekitar sebagai perokok pasif. Agan dan keluarga sehat, masa depan lebih baik!


Agan berhenti melakukan perilaku mudharat dan mendulang dosa

Ketika agan berhenti merokok, maka agan juga berhenti merusak dan mendzolimi nikmat sehat dari Allah, juga berhenti menyebarkan kemudharatan bagi orang lain (para perokok pasif disekitar agan) yang mana semua perkara tersebut adalah perilaku mendulang dosa yang kelak akan dipertanggung jawabkan di yaumul akhirat.


Agan menurunkan resiko terkena penyakit berbahaya dan juga kronis

Dengan ikhtiar berhenti merokok, selain meningkatkan kesehatan, agan juga menurunkan dan meminamalisir resiko terkena penyakit-penyakit berbahaya terkait rokok, seperti: kanker paru-paru, penyakit jantung, stroke, efisema, skizofrenia, katarak, kerusakan kulit, dan jangan lupa impotensi yang menyiksa batin lelaki.


Keuangan agan akan lebih baik dan agan lebih bijak menggunakannya

Agan dapat menabung lebih banyak untuk hal yang lebih bermanfaat, agan dapat menambah uang belanja untuk meningkatkan gizi keluarga, agan dapat membahagiakan keluarga dengan uang yang sebelumnya agan 'bakar'.


Kalau dengan segala penjelasan di atas masih nekat merokok
dengan alasan bahwa rokok bikin rileks, check bonus berikut!



Kalau agan menganggap hasil penelitian medis dari seluruh dunia yang dilakukan oleh pihak universitas, dokter hingga rumah sakit adalah meragukan atau omong kosong, maka cobalah agan dan sista mengunjungi rumah sakit-rumah sakit besar di kota masing-masing.

Masuklah ke ruang-ruang perawatan penyakit kanker paru-paru, penyakit jantung, penyakit stroke, penyakit efisema, penyakit TBC hingga penyakit pneumonia. Lalu tanyakan pada keluarga pasien yang sedang tergeletak tak berdaya, apakah pasien-pasien tersebut pecandu rokok atau perokok pasif? Niscaya akan agan temukan banyak sekali jawaban bahwasanya pasien-pasien tersebut sebelumnya adalah pecandu rokok.

Atau jika kurang puas, silahkan menemui dokter atau kepala rumah sakit atau bagian terkait dan mintalah data pasien dengan jenis penyakit-penyakit yang telah TS sebutkan di atas, niscaya akan agan dan sista temukan data-data yang nyata betapa banyak dari pasien-pasien yang ada yang divonis atas penyakitnya dengan rokok sebagai penyebabnya. Dan vonis dari dokter seperti itu juga diberikan kepada bapak ane yang telah mengalami 2 kali serangan jantung dan meninggal pada serangan jantung kedua.


Namun jika agan sudah menyadari ancaman dan resiko besar dari merokok,
maka silahkan agan dan sista merenungkan nasehat penutup dari thread ini



Apakah agan tetap bisa merasa rileks jika semisal karena agan terus menyia-nyiakan nikmat karunia tubuh yang sehat dari Allah 'Azza wa Jalla lalu agan diazab dihukum dengan penyakit kronis seperti kanker paru-paru, penyakit jantung atau sakit stroke? Apakah saat tubuh terkapar tergeletak tak berdaya karena penyakit-penyakit kronis itu agan masih bisa merasa rileks? Apakah agan tetap bisa merasa rileks saat melihat istri dan anak menghabiskan waktu menunggui agan di rumah sakit dengan segala perasaan yang hancur?

Dan apakah agan masih tetap bisa merasa rileks saat satu persatu harta agan habis dijual untuk membiayai penyakit kronis agan, penyakit yang akhirnya menjadi balasan atas egoisme agan mencandu rokok? Apakah agan masih bisa merasa rileks saat semua harta agan habis untuk membiayai pengobatan agan sehingga anak dan istri agan terlantar, istri menumpang di rumah saudara, anak tak bisa melanjutkan sekolah karena semua uang habis untuk membiayai pengobatan agan yang terkapar sakit? Masih bisa rileks melihat hidup keluarga yang kacau berantakan disebabkan egoisme agan mencandu rokok? Impian keluarga agan sirna!

Dan jika agan dan sista mengimani hari pembalasan di yaumul akhirat, apakah masih bisa rileks ketika azab yang perih, siksa yang berkali lipat lebih pedih dan keras dari siksa di dunia ditimpakan karena sebab mengkufuri nikmat yang Allah berikan, mendzolimi karunia Allah berupa tubuh yang sehat dengan racun-racun seperti rokok, miras, narkoba dan barang-barang mudharat lainnya? Masihkah bisa rileks dan tenang?



Hitung jumlah yang agan bayarkan untuk biaya 'meracuni' diri agan dan keluarga:

Sponsor

Posting Komentar

 
BERITA SEHAT © 2015 - Designed by Templateism.com